Tuesday, May 12, 2009

Siapakah Anda?

Ya, siapakah Anda?

Jawaban anda atas pertanyaan di atas sangat penting peranannya di dalam pertumbuhan rohani anda. Kenapa?


Jawaban anda menunjukkan identitas anda.

Identitas anda di dalam Kristus sebagai anak Allah adalah pondasi dari kehidupan rohani anda. Pondasi yang tidak beres akan menghasilkan bangunan yang tidak kokoh. Betul enggak? :D

Cobalah anda tes sedikit pondasi anda, oke...siap...

1) Apakah anda orang kudus?
A) Ya.
B) Bukan.
C) Ragu-ragu

Bila anda menjawab (c). Selamat! Anda termasuk dalam golongan kebanyakan orang Kristen.
Bila anda menjawab (b). Selamat! Anda akan diberkati dengan renungan di bawah ini ;D
Bila anda menjawab (a). Selamat! Anda sudah mengerti salah satu dasar pertumbuhan rohani.

Banyak orang Kristen tertipu dengan muslihat iblis. Iblis berhasil mengacaukan pemahaman mereka akan identitas mereka sebagai anak Allah.

Iblis biasanya mempengaruhi kita supaya kita percaya bahwa apa yang kita perbuat/lakukan menunjukkan identitas kita. Perbuatan kita = Identitas/Siapa kita. Jika anda berdosa anda adalah orang berdosa. Jika anda mencuri, anda adalah seorang pencuri. Dan tipuan ini menyebabkan banyak orang Kristen terperangkap dalam dosa.

Banyak saudara-saudara seiman yang merasa frustasi dan tidak mampu melepaskan diri dari keterikatan dosa karena mereka mempercayai muslihat iblis ini. Pada saat mereka terjatuh dalam pencobaan, iblis langsung menyerang mereka dengan perkataan seperti ini: Nah, jatuh lagi kan...anda ini orang berdosa, lihat tuh apa yang baru saja anda lakukan...masak anak Allah seperti itu?

Saudara-saudaraku, saya ingin memberitahukan pada anda: Jangan percaya iblis!

Begitu anda bertobat dan menerima Yesus sebagai Juruselamat anda, anda sudah diubah! Anda bukan lagi orang berdosa; Anda orang kudus!

Eh...jangan kaget dulu...ini kata Firman Allah lho :D
Coba nanti anda cek di Efesus 1:1, I Korintus 1:2, Filip 1:1, dan Kolose 1:2

Tunggu dulu...kalo saya orang kudus, kok saya bisa jatuh ke dalam dosa? Saudaraku, setiap orang...meskipun dia sudah dewasa, pasti pernah terpeleset. Itu wajar dan manusiawi. Dalam perjalanan kerohanian kita, kitapun bisa terpeleset. Makin dewasa, kepelesetnya akan makin jarang. Namun, fakta bahwa kita bisa terpeleset tidak mengubah identitas kita. Tidak mengubah siapa kita. Kita adalah orang kudus yang kadang berbuat dosa. Mungkin contoh ini bisa memberi gambaran lebih jelas (meski tidak persis): Martina Hingis adalah petenis wanita nomor satu di dunia, tapi di Wimbledon lalu dia kalah dari Venus Williams. Tapi posisinya sebagai petenis wanita dunia nomor satu tidak terpengaruh. Lagi, Karpov pernah kalah dari Utut Adianto, tapi kita semua tahu siapa sih yang lebih jago.

Lalu apa bedanya?

Nah, ini penting. Identitas kita menentukan perbuatan kita. Bila anda sadar dan memahami betul bahwa anda ini adalah orang kudus, pada waktu pencobaan datang anda dapat berkata dengan tenang: Saya ini orang kudus, bukan orang berdosa. Orang kudus tidak berbuat hal-hal macam ini. Sorry ya...saya tidak tertarik. Dan anda pun menang atas pencobaan itu. Kenapa?

Karena anda sadar siapa anda.

Alkitab dengan tegas berkata: Anda bukan hamba dosa lagi (Roma 6:14)

Saya telah mendapat berkat dari daftar yang di susun oleh Pdt. Neil Anderson dalam bukunya Victory Over Darkness (Kemenangan atas Kegelapan) dibawah ini. Bacalah daftar ini dengan bersuara tiap hari, agar kita sadar dan paham siapa sebenarnya kita ini. Tuhan Yesus memberkati anda!

Siapakah Saya?

Matius
o Saya adalah garam dunia (5:13)
o Saya adlah terang dunia (5:14)

Yohanes
o Saya adalah anak Allah (1:12)
o Saya adalah bagian dari pokok anggur, saluran kehidupan Kristus (15:1,5)
o Saya adalah sahabat Yesus Kristus (15:15)
o Saya dipilih dan ditetapkan Kristus untuk berbuah bagiNya (15:16)

Roma
o Saya adalah hamba kebenaran (6:18)
o Saya adalah hamba Allah (6:22)
o Saya adalah anak Allah; Allah adalah Ayah Rohani saya (8:14,15; Galatia 3:26; 4:6)
o Saya adalah ahli waris bersama Kristus (8:17)

1 Korintus
o Saya adalah bait Allah (tempat kediaman Allah). Roh-Nya tinggal dalamku (3:16,6:19)
o Saya terikat dengan Allah dan satu roh dengan Allah (6:17)
o saya adalah anggota tubuh Kristus (12:27, Efesus 5:30)

2 Korintus
o Saya adalah ciptaan baru (5:17)
o Saya telah diperdamaikan dengan Allah dan pembawa berita pendamaian itu (5:18,19)

Galatia
o Saya adalah anak Allah dan satu di dalam Kristus (3:26,28)
o Saya adalah ahli waris Allah karena saya adalah anak Allah (4:6,7)

Efesus
o Saya adalah orang kudus (1:1, I Korintus 1:2, Filip 1:1, dan Kolose 1:2)
o Saya adalah buatan Allah, dilahirkan kembali untuk melakukan pekerjaan baik (2:10)
o Saya adalah kawan sewarga dengan orang-orang kudus dalam keluarga Allah (2:19)
o Saya adalah tahanan karena Yesus Kristus (3:1,4:1)
o Saya adalah orang benar dan kudus (4:24)

Filipi
o Saya adalah warganegara Kerajaan Surga (2:6)

Kolose
o Saya tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah (3:3)
o Saya adalah pernyataan hidup Kristus karena Dia hidup dalamku (3:4)
o Saya dipilih oleh Allah, dikudus dan dikasihiNya (3:12,1 Tes 1:4)

1 Tesalonika
o Saya adalah anak terang, bukan anak kegelapan (5:5)

Ibrani
o Saya mendapat bagian dalam panggilan surgawi (3:1)
o Saya beroleh bagian dalam Kristus (3:14)

1 Petrus
o Saya adalah batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani (2:5)
o Saya adalah anggota dari bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah (2:9,10)
o Saya adalah pendatang dan perantau di dunia ini (2:11)
o Saya adalah musuh Iblis (5:8)

1 Yohanes
o Saya adalah anak Allah dan akan menjadi sama seperti Kristus saat Dia kembali (3:1,2)
o Saya lahir dari Allah dan si Iblis tidak dapat menjamah saya (5:18)
















Baca lanjutannya..

Saturday, May 09, 2009

Pondokmu terbakar

Dalam film Castaway, Tom Hanks berperan sebagai pria yang terdampar sendirian di pulau terpencil. Menonton film ini mengingatkan saya pada sebuah cerita teman.

Pada suatu waktu, seorang Kristen naik pesawat terbang untuk pergi ke suatu tempat. Di tengah perjalanan, pesawatnya

mengalami kerusakan dan jatuh di tengah laut.

Para penumpang dan awak pesawat lainnya meninggal dalam kecelakaan itu. Dia seorang diri yang selamat dan akhirnya terdampar di sebuah pulau.

Hatinya sangat sedih dan galau. Mengapa hal ini terjadi padaku ya Tuhan? Tidak ada jawaban. Hanya ada kesunyian dan bunyi ombak yang menghempas pantai. Akhirnya, dia memutuskan untuk berdoa. Bukankah doa orang benar besar kuasanya?

Sehari, seminggu, sebulan berdoa tidak nampak sedikitpun jawaban dari Tuhan. Selama ini dia bertahan hidup dengan memakan daun-daunan dan ikan yang di tangkapnya. Seperti tokoh Tom Hanks dalam film Castaway, dia akhirnya dapat membuat api dan juga sudah berhasil membangun sebuah pondok kecil.

Pada suatu hari, ketika ia hendak pergi menangkap ikan, dia lupa untuk mematikan api yang dibuatnya. Karena tertiup angin, percikan api mengenai pondoknya dan membakar pondok itu.

Sekembalinya dari menangkap ikan, dia terkejut melihat pondoknya itu sedang terbakar. Dia panik dan mencoba memadamkannya, namun usahanya sia-sia.

Pondoknya tetap terbakar dan dia hanya dapat menatap dengan lesu. Tiba-tiba timbul rasa marah dan kesal dalam hatinya. "Tuhan mengapa Engkau membiarkan ini terjadi?", jeritnya pahit, "Sudah sebulan Engkau tidak menjawab doaku, sekarang Engkau membiarkan kemalangan ini menimpaku. Mengapa Tuhan?" Dia pun tergeletak lesu dan air matanya pun mengucur.

Hatinya sedih sekali. Setengah jam dia tergeletak dan meratapi nasibnya, ketika tiba-tiba dia mendengar suara sayup-sayup. Dia terhenyak lalu duduk dan matanya mencari arah datangnya suara.

Dia melompat dan berteriak-teriak dengan gembira ketika melihat suara itu berasal dari sebuah sekoci yang sedang mendekati pulau.

Ketika orang-orang yang naik sekoci itu tiba di pulaunya, Ia berlari menyongsong mereka dan bertanya dengan cucuran air mata,"Tuan, bagaimana tuan tahu ada orang di pulau ini?" Dengan senyum dan mata yang bersinar, orang dari sekoci itu menjawab:

Pondokmu terbakar.

Baca lanjutannya..